Kamis, 22 Desember 2016

10. hadits tentang bid’ah

20. hadits tentang bid’ah


pertanyaan
AhmadMa'shum Al Amany


Ini hadist soheh ygbuat hujahnya orang salafy tentang bid ah....
MENURUT KALIAN GIMANA PENGERTIAN HADIST INI
قال عائشة رض.ان رسول الّله قال من عمل عملا ليس فيهامرنا فهو ردّ

Jawaban

>SyamsulMu'allim
Waduh,bukankah itu hujjah aswaja untuk mentakhsis lafad kullu bid'atin dolalah ??????
.
Cobadiartikan lagi hadits diatas ...
.
Sebabkalau memang semua bid'ah sesat mungkin Rosulullah akan bersabda
"man'amila 'amalan laisa fihi amruna syai-an fahuwa roddun"

>Ahmada Subhana
ﺭﻭَﻯ ﻣُﺴﻠِﻢٌ ﻣِﻦْ ﺣﺪﻳﺚِ ﻋﺎﺋﺸﺔَ ﺃﻥّﺍﻟﺮَّﺳﻮﻝَ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ :
(( ﻣَﻦْ ﻋَﻤِﻞَ ﻋَﻤَﻼً ﻟﻴﺲَ ﻋﻠﻴﻪ ﺃﻣﺮُﻧﺎ ﻫﺬﺍ ﻓﻬﻮ ﺭَﺩٌّ ))
ﻟﻔﻆُ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚِ ﻳﻘﺎﻝُ ﻟﻪ ﻣَﻨﻄﻮﻕُ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚِ، ﻭﺍﻟﻤﻌﻨﻰ ﺍﻟﺬﻱ ﻳُﻔﻬَﻢُ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚِ ﻳُﻘﺎﻝُﻟﻪ ﻣَﻔﻬﻮﻡُ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚِ .
ﻣﻨﻄﻮﻕ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ : ﺃﻥَّ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﻌﻤَﻞُ ﻋﻤَﻼً ﻣُﺨﺎﻟﻔًﺎ ﻟِﻤَﺎ ﺟﺎﺀَ ﺑﻪ ﺍﻟﺮّﺳﻮﻝُ ﻓﻬﻮﻣَﺮﺩﻭﺩٌ، ﻫﺬﺍ ﻣﻌﻨﻰ ﺍﻟﺒﺪﻋﺔ ﺍﻟﺴﻴّﺌﺔ .
ﻣﻔﻬﻮﻡ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ : ﺃﻥَّ ﻣَﻦْ ﻋَﻤِﻞَ ﻋﻤَﻼً ﻣﻮﺍﻓِﻘًﺎ ﻟِﻤَﺎ ﺟﺎﺀَ ﺑﻪِ ﺍﻟﺮّﺳﻮﻝُ ﻳﻜﻮﻥﻣﻘﺒﻮﻻً، ﻭﻫﺬﺍ ﻣﻌﻨﻰ ﺍﻟﺒﺪﻋﺔ ﺍﻟﺤﺴﻨﺔ .
ﺍﻟﻨﺘﻴﺠﺔ : ﻓﺈﺫًﺍ ﻳُﻔﻬَﻢُ ﻣِﻦْ ﻣَﻨﻄﻮﻗِﻪِ ﻣﻌﺮﻓﺔُ ﺍﻟﺒﺪﻋﺔ ﺍﻟﺴﻴﺌﺔ، ﻭﻳُﻔﻬﻢُ ﻣِﻦﻣﻔﻬﻮﻣِﻪِ ﻣﻌﻨﻰ ﺍﻟﺒﺪﻋﺔ ﺍﻟﺤﺴﻨﺔ.
ﻓﻴُﻔﻬَﻢُ ﻣِﻦْ ﺫﻟﻚ ﻭﺟﻮﺏُ ﺗﻌﻠّﻢ ﻛﻴﻔﻴّﺔ ﺃﺩﺍﺀِ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺓ ﻋﻠﻰ ﻭﺟﻬﻬﺎ ﻷﻧﻪ ﺑﺪﻭﻥ ﻋﻠﻢٍ ﻻﻳﻀﻤَﻦُ ﺍﻟﺸَّﺨﺺُ ﺃﻥ ﻳﺆﺩّﻱ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺓ ﺍﻟﺼﺤﻴﺤﺔ، ﻭﻓﻲ ﺷﺮﻉِ ﺍﻟﻠﻪ ﻻ ﻳُﻜﺘﻔﻰ ﺑﺼﻮﺭِ ﺍﻷﻋﻤَﺎﻝِﻻﺑُﺪّ ﻣِﻦْ ﻣﻮﺍﻓﻘﺔِ ﺍﻟﻌﻤَﻞِ ﻟﻠﺸّﺮﻉِ ﺣﺘﻰ ﺗﻜﻮﻥَ ﻣﻘﺒﻮﻟﺔً، ﻭﻻ ﻳُﺘﻮﺻَّﻞُ ﺇﻟﻰ ﺫﻟﻚ ﺇﻻﺑﺎﻟﺘﻌﻠّﻢ ﻻ ﻳﻮﺟﺪ ﻟﺬﻟﻚ ﺳﺒﻴﻞٌ ﺀﺍﺧﺮَ .
ﻭﻫﺬﺍ ﺑﻴﺎﻥ ﺃﻥ ﺍﻟﺒﺪﻋﺔ ﺑﺪﻋﺘﺎﻥ ﻋﻨﺪ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻭﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ
ﻭﺣﺪﻳﺚ : ﻭﻛﻞ ﺑﺪﻋﺔ ﺿﻼﻟﺔ، ﻋﺎﻡ ﻣﺨﺼﻮﺹ
ﺗﻌﺮﻳﻒ ﺍﻟﺒﺪﻋﺔ :
ﻟﻐﺔً ﻣﺎ ﺃُﺣﺪﺙ ﻋﻠﻰ ﻏﻴﺮ ﻣﺜﺎﻝ ﺳﺎﺑﻖ، ﻳﻘﺎﻝ : ﺟﺌﺖ ﺑﺄﻣﺮ ﺑﺪﻳﻊ ﺃﻱ ﻣﺤﺪﺙ ﻋﺠﻴﺐ ﻟﻢ ﻳﻌﺮﻑ ﻗﺒﻞﺫﻟﻚ . ﻭﻓﻲ ﺍﻟﺸﺮﻉ : ﺍﻟﻤـﺤﺪَﺙ ﺍﻟﺬﻱ ﻟﻢ ﻳﻨﺺَّ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﻘﺮﺀﺍﻥ ﻭﻻ ﺟﺎﺀ ﻓﻲ ﺍﻟﺴﻨﺔ، ﻛﻤﺎ ﺫﻛﺮﺫﻟﻚ ﺍﻟﻠﻐﻮﻱ ﺍﻟﻤﺸﻬﻮﺭ ﺍﻟﻔﻴﻮﻣﻲ ﻓﻲ ﻛﺘﺎﺑﻪ " ﺍﻟﻤﺼﺒﺎﺡ ﺍﻟﻤﻨﻴﺮ " ﻣﺎﺩﺓ " ﺏﺩ ﻉ " ، ﻭﺫﻛﺮ ﺫﻟﻚ ﺃﻳﻀﺎ ﺍﻟﺤﺎﻓﻆ ﺍﻟﻠﻐﻮﻱ ﻣﺤﻤﺪ ﻣﺮﺗﻀﻰ ﺍﻟﺰﺑﻴﺪﻱ ﻓﻲ " ﺗﺎﺝﺍﻟﻌﺮﻭﺱ " ﻣﺎﺩﺓ " ﺏ ﺩ ﻉ ".
ﻓﻔﻲ " ﺍﻟﻤﺼﺒﺎﺡ ﺍﻟﻤﻨﻴﺮ " ( ﺹ 138/ ) : ﺃﺑﺪﻉ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺍﻟﺨﻠﻖ ﺇﺑﺪﺍﻋﺎﺧﻠﻘﻬﻢ ﻻ ﻋﻠﻰ ﻣﺜﺎﻝ ﻭﺃﺑﺪﻋﺖ ﻭﺃﺑﺪﻋﺘﻪ، ﺍﺳﺘﺨﺮﺟﺘﻪ ﻭﺃﺣﺪﺛﺘﻪ ﻭﻣﻨﻪ ﻗﻴﻞ ﻟﻠﺤﺎﻟﺔ ﺍﻟﻤﺨﺎﻟﻔﺔ ﺑﺪﻋﺔﻭﻫﻰ ﺍﺳﻢ ﻣﻦ ﺍﻻﺑﺘﺪﺍﻉ ﻛﺎﻟﺮﻓﻌﺔ ﻣﻦ ﺍﻻﺭﺗﻔﺎﻉ ﺛﻢ ﻏﻠﺐ ﺍﺳﺘﻌﻤﺎﻟﻬﺎ ﻓﻴﻤﺎ ﻫﻮ ﻧﻘﺺ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﺃﻭﺯﻳﺎﺩﺓ ﻟﻜﻦ ﻗﺪ ﻳﻜﻮﻥ ﺑﻌﻀﻬﺎ ﻏﻴﺮ ﻣﻜﺮﻭﻩ ﻓﻴﺴﻤﻰ ﺑﺪﻋﺔ ﻣﺒﺎﺣﺔ ﻭﻫﻮ ﻣﺎ ﺷﻬﺪ ﻟﺠﻨﺴﻪ ﺃﺻﻞ ﻓﻲﺍﻟﺸﺮﻉ ﺃﻭ ﺍﻗﺘﻀﺘﻪ ﻣﺼﻠﺤﺔ ﻳﻨﺪﻓﻊ ﺑـﻬﺎ ﻣﻔﺴﺪﺓ " ﺍﻫـ .
ﻭﻓﻰ ﺍﻟﻤﻌﺠﻢ ﺍﻟﻮﺟﻴﺰ ( ﺝ /1 ﺹ 45 ) : " ﻫﻲ ﻣﺎ ﺍﺳﺘﺤﺪﺙ ﻓﻰ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﻭﻏﻴﺮﻩ ﺗﻘﻮﻝ ﺑﺪﻋﻪﺑﺪﻋﺎ ﺃﻱ ﺃﻧﺸﺄﻩ ﻋﻠﻰ ﻏﻴﺮ ﻣﺜﺎﻝ ﺳﺎﺑﻖ " ﺍﻫـ
ﺃﻗﺴﺎﻡ ﺍﻟﺒﺪﻋﺔ :
ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﻌﺮﺑﻲ : " ﻟﻴﺴﺖ ﺍﻟﺒﺪﻋﺔ ﻭﺍﻟﻤﺤﺪَﺙ ﻣﺬﻣﻮﻣﻴﻦ ﻟﻠﻔﻆ ﺑﺪﻋﺔ ﻭﻣﺤﺪﺙ ﻭﻻﻣﻌﻨﻴﻴﻬﻤﺎ، ﻭﺇﻧﻤﺎ ﻳﺬﻡ ﻣﻦ ﺍﻟﺒﺪﻋﺔ ﻣﺎ ﻳﺨﺎﻟﻒ ﺍﻟﺴﻨﺔ، ﻭﻳﺬﻡ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺤﺪﺛﺎﺕ ﻣﺎ ﺩﻋﺎ ﺇﻟﻰﺍﻟﻀﻼﻟﺔ " ﺍﻫـ .
ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻟﻨﻮﻭﻱ ﻓﻲ ﻛﺘﺎﺏ ﺗـﻬﺬﻳﺐ ﺍﻷﺳﻤﺎﺀ ﻭﺍﻟﻠﻐﺎﺕ، ﻣﺎﺩﺓ ( ﺏ ﺩ ﻉ ) ﺝ 3/22 ﻣﺎ ﻧﺼﻪ :" ﺍﻟﺒﺪﻋﺔ ﺑﻜﺴﺮ ﺍﻟﺒﺎﺀ ﻓﻲ ﺍﻟﺸﺮﻉ ﻫﻲ : ﺇﺣﺪﺍﺙ ﻣﺎ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻓﻲ ﻋﻬﺪ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠّﻰﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺀﺍﻟﻪ ﻭﺳﻠﻢ، ﻭﻫﻲ ﻣﻨﻘﺴﻤﺔ ﺇﻟﻰ ﺣﺴﻨﺔ ﻭﻗﺒﻴﺤﺔ، ﻗﺎﻝ ﺍﻹِﻣﺎﻡ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻟـﻤﺠﻤﻊ ﻋﻠﻰﺇﻣﺎﻣﺘﻪ ﻭﺟﻼﻟﺘﻪ ﻭﺗﻤﻜّﻨﻪ ﻓﻲ ﺃﻧﻮﺍﻉ ﺍﻟﻌﻠﻮﻡ ﻭﺑﺮﺍﻋﺘﻪ ﺃﺑﻮ ﻣﺤﻤّﺪ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻌﺰﻳﺰ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﺴﻼﻡﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺭﺿﻲ ﻋﻨﻪ ﻓﻲ ﺀﺍﺧﺮ ﻛﺘﺎﺏ ﺍﻟﻘﻮﺍﻋﺪ : " ﺍﻟﺒﺪﻋﺔ ﻣﻨﻘﺴﻤﺔ ﺇﻟﻰ ﻭﺍﺟﺒﺔﻭﻣﺤﺮّﻣﺔ ﻭﻣﻨﺪﻭﺑﺔ ﻭﻣﻜﺮﻭﻫﺔ ﻭﻣﺒﺎﺣﺔ . ﻗﺎﻝ : ﻭﺍﻟﻄﺮﻳﻖ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﺃﻥ ﺗﻌﺮﺽ ﺍﻟﺒﺪﻋﺔ ﻋﻠﻰ ﻗﻮﺍﻋﺪﺍﻟﺸﺮﻳﻌﺔ، ﻓﺈﻥ ﺩﺧﻠﺖ ﻓﻲ ﻗﻮﺍﻋﺪ ﺍﻹِﻳﺠﺎﺏ ﻓﻬﻲ ﻭﺍﺟﺒﺔ، ﺃﻭ ﻓﻲ ﻗﻮﺍﻋﺪ ﺍﻟﺘﺤﺮﻳﻢ ﻓﻤﺤﺮّﻣﺔ، ﺃﻭﺍﻟﻨﺪﺏ ﻓﻤﻨﺪﻭﺑﺔ، ﺃﻭ ﺍﻟﻤﻜﺮﻭﻩ ﻓﻤﻜﺮﻭﻫﺔ، ﺃﻭ ﺍﻟﻤﺒﺎﺡ ﻓﻤﺒﺎﺣﺔ ." ﺍﻧﺘﻬﻰ ﻛﻼﻡ ﺍﻟﻨﻮﻭﻱ


>SyamsulMu'allim Mantabbb.
Salahsatu hadits yang mentakhsish lafad kullu bid'ati dolalah adalah
مَنْسَنَّ فيِ اْلإِسْـلاَمِ سُنَّةً حَسَنـَةً فَلَهُ أَجْرُهَا وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَبِهَا بَعْدَهُ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُوْرِهِمْ شَىْءٌ (رواهالإماممسلم في صحيحه)
“Barangsiapa yang memulai (merintis perkara baru) dalam Islam sebuah perkara yang baikmaka ia akan mendapatkan pahala dari perbuatannya tersebut dan pahala dariorang-orang yang mengikutinya sesudah dia, tanpa berkurang pahala merekasedikitpun”. (HR. Muslim dalam Shahih-nya).

Dalamhadits shahih lainnya, Rasulullah bersabda:
مَنْأَحْدَثَ فِيْ أَمْرِنَا هذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ (رواه مسلم)
“Barangsiapa merintis sesuatu yang baru dalam agama kita ini yang bukan berasaldarinya maka ia tertolak”. (HR. Muslim)
.
Dalamhadits ini Rasulullah menegaskan bahwa sesuatu yang baru dan tertolak adalahsesuatu yang “bukan bagian dari syari’atnya”. Artinya, sesuatu yang baru yangtertolak adalah yang menyalahi syari’at Islam itu sendiri. Inilah yang dimaksuddengan pernyataan Rasulullah dalam hadits di atas:“Ma Laisa Minhu”.
,
Karena,seandainya semua perkara yang belum pernah dilakukan oleh Rasulullah atau olehpara sahabatnya adalah perkara yang pasti haram dan sesat dengan tanpaterkecuali, maka Rasulullah tidak akan mengatakan“Ma Laisa Minhu”,tapi mungkinakan berkata:“Man Ahdatsa Fi Amrina Hadza Syai’an Fa Huwa Mardud”(Siapapun yangmerintis perkara baru dalam agama kita ini maka ia pasti tertolak).
.
Danbila maknanya seperti ini maka berarti hal ini bertentangan dengan haditsriwayat Imam Muslim di atas sebelumnya. Yaitu hadits:“Man Sanna Fi al-IslamSunnatan Hasanatan....”.Padalah hadits riwayat Imam Muslim ini megandungisyarat anjuran bagi kita untuk membuat suatu yang baru, yang baik, dan yangsejalan dengan syari’at Islam.

Dengandemikian tidak semua perkara baru adalah sesat dan tertolak. Namun setiapperkara baru harus dicari hukumnya dengan dilihat persesuaiannya dengandalil-dalil dan kaedah-kaedah syara’. Bila sesuai maka boleh dilakukan, danjika menyalahi maka tentu tidak boleh dilakukan.
.
Membagibid’ah dalam kategori :
“BID’AHAGAMA“ dengan mengacu pada hadits:
مناحدث في امرنا ما ليس منه فهو رد
“BID’AHDUNIA“ dengan mengacu pada hadits :
انتماعلم بامور دنياكم

“Kalianlebih tahu tentang urusan dunia kalian”.
Ituadalah sikap ceroboh dan memaksakan dalam mencari sandaran hujjah (dalil) yangpada akhirnya menimbulkan kerancuan.Berikut bukti lemahnya hujjah tersebutsekaligus dampak (kerancuan) yang ditimbulkannya:

Jikayang dimaksud bid’ah sesat dalam agama adalah : Menetapkan sesuatu yang tidakpernah ditetapkan oleh Syari’ (Alloh melalui Rosul-Nya) dalam arti mewajibkanapa yang tidak diwajibkan agama,mengharamkan sesuatu yang tidak diharamkanagama, mensunnahkan atau memakruhkan sesuatu tidak dengan dalil-dalil syar’i,maka kami sepakat.Namun ketika membagi bid’ah dengan “BID’AH DUNIA” denganbersandar pada hadits diatas,akan menimbulkan pemahaman:
Bahwasegala sesuatu yang baru dalam urusan dunia, tidak memiliki konsekwensi hukumapapun. Bukankah orang bodoh yang tolol saja mengerti bahwa tidak semua urusandunia ini baik?Sebagian ada yang baik (hasanah) dan sebagian ada yang buruk(sayyi’ah)
.
-Pembagian ini tidak memperhatikan metode para salaf as sholih dalam memahaminash-nash agama.Coba andaperhatikan Imam Bukhori menempatkan Hadits:
وَمَنْعَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

diantaranyapada bab “Najsy”
(tindakancurang dalam jual beli), maka pertanyaannya sekali lagi adalah : BenarkahBid’ah Dunia tidak memiliki konsekwansi apa-apa?
.WallohuA’lam

taknglinteng.......!

>Syamsul Mu'allim Kalimat bid'ah(بدعة)disini adalah bentuk ISIM (kata benda) bukan FI'IL
(kata kerja).
Dalam ilmu nahwu menurut kategorinya Isim terbagi 2 yakni Isim Ma'rifat(tertentu) dan Isim Nakirah (umum).
Nah.. kata BID'AH ini bukanlah
1. Isim dhomir
2. Isim alam
3. Isim isyaroh
4. Isim maushul
5. Ber alif lam
yang merupakan bagian dari Isim Ma'rifat.
Jadi kalimat bid'ah di sini adalah Isim Nakiroh dan KULLU disanaberarti tidakber-idhofah (bersandar) kepada salah satu dari yang 5 di atas. Seandainya KULLUber-idhofah kepada salah satu yang 5 di atas, maka ia akan menjadi ma'rifat.Tapi pada 'KULLU BID'AH', ia ber-idhofah kepada nakiroh. Sehingga dhalalah-nyaadalah bersifat ‘am (umum). Sedangkan setiap hal yang bersifat umum pastilahmenerima pengecualian.
Ulama yang sholeh, bersanad ilmu tersambung kepada Rasulullah shallallahualaihi wasallam seperti Imam Nawawi ra yang bermazhab Syafi'i mengatakan
قَوْلُهُ وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ هَذَاعَامٌّ مَخْصٍُوْصٌوَالْمُرَادُ غَالِبُ الْبِدَعِ.
“Sabda Nabi Shallallahu alaihi wasallam, “Kullu Bid’ah dlalalah” ini adalah‘Amm Makhshush, kata-kata umum yang dibatasi jangkauannya. Jadi yang dimaksudadalah sebagian besar bid’ah itu sesat, bukan seluruhnya.” (Syarh ShahihMuslim, 6/154).
Hadits “Kullu Bid’ah dlalalah” berdasarkan ilmu atau menurut tata bahasanyaialah ‘Amm Makhshush, artinya “makna bid’ah lebih luas dari makna sesat”sehingga “setiap sesat adalah bid’ah akan tetapi tidak setiap bid’ah adalahsesat”.

Lebih jelas baca buku MUHAMMAD NU terbitan lirboyo yg ditashhih oleh HabibLuthfy

https://www.facebook.com/notes/yayasan-pon-pes-darul-falah-isdaf/20-hadits-tentang-bidah/465714853608362

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hukum Adzan Duet

bagaimana hukum adzan yang dilakukan oleh dua orang secara bergantian atau duet seperti dalam vidio dilink ini https://web.facebook.co...