Ahmad Abu Wildan
assalamualaikum.....
derek tangklet tadz, ,,,,
apa itu ,,
1. talfiiq
2. tarjih
jawaban
wa’alaikum salam
Talfiq berarti “manyamakan” atau “merapatkan dua tepi yang berbeda”.
Menurut istilah, talfiq ialah mengambil atau mengikuti hukum dari suatu peristiwa atau kejadian dengan mengambilnya dari berbagai macam madzhab. Contoh nikah tanpa wali dan saksi adalah sah asal ada iklan atau pengumuman. Menurut madzhab Hanafi, sah nikah tanpa wali, sedangkan menurut madzhab Maliki, sah akad nikah tanpa saksi.
Pada dasarnya talfiq dibolehkan dalam agama, selama tujuan melaksanakan talfiq itu semata-mata untuk melaksanakan pendapat yang paling benar setelah meneliti dasar hukum dari pendapat itu dan mengambil yang lebih kuat dasar hukumnya.
Ada talfiq yang tujuannya untuk mencari yang ringan-ringan saja, yaitu mengikuti pendapat yang paling mudah dikerjakan sekalipun dasar hukumnya lemah. Talfiq semacam ini yang dicela para ulama. Jadi talfiq itu hakekatnya pada niat.
Pendapat-Pendapat tentang Talfiq
Pendapat pertama, orang awam harus mengikuti madzhab tertentu, tidak boleh memilih suatu pendapat yang ringan karena tidak mempunyai kemampuan untuk memilih. Karena itu mereka belum boleh melakukan talfiq.
Pendapat kedua, membolehkan talfiq dengan syarat tidak akan menimbulkan pendapat yang bertentangan dengan salah satu madzhab yang ditalfiqan itu.
Pendapat ketiga, membolehkan talfiq tanpa syarat dengan maksud mencari yang ringan-ringan sesuai dengan kehendak dirinya.
Ringkasnya, Talfiq itu mencampur adukkan madzhab
coontoh;
Seseorang berwudlu menurut madzhab Syafi’i dengan mengusap sebagian (kurang dari seperempat) kepala. Kemudian dia menyentuh kulit wanita ajnabiyyah (bukan mahram-nya), dan langsung shalat dengan mengikuti madzhab Hanafi yang mengatakan bahwa menyentuh wanita ajnabiyyah tidak membatalkan wudlu.
Perbuatan ini disebut talfiq, karena menggabungkan pendapatnya Imam Syafi’i dan Hanafi dalam masalah wudlu. Yang pada akhirnya, kedua Imam tersebut sama-sama tidak mengakui bahwa gabungan itu merupakan pendapatnya. Sebab, Imam Syafi’i membatalkan wudlu seseorang yang menyentuh kulit lain jenis. Sementara Imam Hanafi tidak mengesahkan wudlu seseorang yang hanya mengusap sebagian kepala.
sedang Tarjih: menurut istilah tarjih Itu menguatkan salah satu dalil atas dalil lainnya. Maksudnya memilih dalil yang kuat diantara dalil-dalil yang tampak berlawanan atau tidak sama terhadap satu hukum yang sama.
Dalil yang lebih kuat disbut rajih dan dalil yang lemah disebut marjuh.
dijawab oleh Syauqul Liqoo dan Syamsul Mu'allim
مجتهد الترجيح في أصول الفقه رتبة من مراتب الاجتهاد ويعرف بأنه: هو المتمكن من ترجيح قولين أو أكثر عند وجود الاختلاف، سواء كان الترجيح لأقوال إمام المذهب، أو الترجيح بين ما قاله الإمام وما قاله تلاميذه أو غيره من الأئمة، أو بين ما قاله الأصحاب، فيرجح في المسألة قولا من الأقوال المختلفة، وتفضيل بعض الروايات على بعض، بحسب ما يترجح لديه بالأدلة
المبحث الأول تعريف الترجيح
أولاً: الترجيح لغة هو: التمييل والتغليب، يقال: " رجح الميزان "
إذا مال، ويقال: " أرجح الميزان " إذا أثقله حتى مال.
ثانياً: الترجيح اصطلاحا هو: تقديم المجتهد لأحد الدليلين
المتعارضين؛ لما فيه من مزية معتبرة تجعل العمل به أوْلى من الآخر.
***
المبحث الثاني
أركان الترجيح
لقد اتضح من تعريف الترجيح أركان الترجيح وهي باختصار:
الركن الأول: وجود دليلين: راجح، ومرجوح.
الركن الثاني: وجود المزية في أحد الدليلين المتعارضين، وهو
المرجح به.
الركن الثالث: وجود المجتهد الذين يرجح أحدهما على الآخر.
الركن الرابع: بيان المجتهد فضل ومزية الدليل الذي يريد ترجيحه
على الآخر
Tidak ada komentar:
Posting Komentar